Senin, 25 April 2011

Bersyukur

Cerita klasik sederhana tentang kebijakan dan kesuksesan yang luar biasa. Karya ANDRIE WONGSO.



Alkisah, di sebuah kerajaan, sang raja ,memiliki kegemaran



berburu. Suatu hari, ditemani penasehat dan pengawalnya



raja pergi berburu ke hutan.Karena kurang hati-hati,



terjadilah kecelakaan, jari kelingking raja terpotong



oleh pisau yang sangat tajam.Raja bersedih dan meminta



pendapat dari seorang penasihatnya.Sang penasehat mencoba



menghibur dengan kata-kata manis, tapi raja tetap sedih.





Karena tidak tahu lagi apa yang mesti diucapkan untuk menghibur raja,



akhirnya penasehat itu berkata: 'Baginda, FAN SHI GAN JI,



apa pun yang terjadi patut disyukuri '.mendengar



ucapan penasehatnya itu sang raja langsung marah besar.



'Kurang ajar ! Kena musibah bukan dihibur tapi malah



disuruh bersyukur...!' Lalu raja memerintahkan pengawalnya



untuk menghukum penasehat tadi dengan hukuman tiga tahun penjara.





Hari terus berganti. Hilangnya jari kelingking ternyata tidak membuat



raja menghentikannya berburu.Suatu hari, raja bersama



penasehatnya yang baru dan rombongan, berburu ke hutan



yang jauh dari istana. Tidak terduga, saat berada di tengah



hutan, raja dan penasehatnya tersesat dan terpisah dari



rombongan. Tiba-tiba, mereka dihadang oleh orang-orang suku



primitif. Keduanya lalu ditangkap dan diarak untuk dijadikan



korban persembahan kepada para dewa.





Sebelum dijadikan persembahan kepada para dewa,



raja dan penasehatnya dimandikan.



Saat giliran raja yang dimandikan, ketahuan kalau



salah satu jari kelingkingnya terpotong, yang diartikan sebagai



tubuh yang cacat sehingga dianggap tidak layak untuk



dijadikan persembahan kepada para dewa.



Akhirnya, raja ditendang dan dibebaskan begitu saja oleh



orang-orang primitif itu. Dan penasehat barulah yang



dijadikan persembahan kepada para dewa.





Dengan susah payah akhirnya raja berhasil keluar dari hutan dan



kembali keistana. Setibanya diistana, raja langsung memerintahkan



supaya penasehat yang dulu dijatuhinya hukuman penjara



segera dibebaskan. 'Penasehat ku, aku berterimakasih



kepada mu. Nasehatmu ternyata benar, apa pun yang terjadi



kita patut bersyukur. Karena jari kelingkingku yang



terpotong waktu itu, hari ini aku bisa pulang dengan



selamat. . . . ' Kemudian, raja menceritakan kisah



perburuannya waktu itu secara lengkap.





Setelah mendengar cerita sang raja, buru-buru sipenasehat berlutut sambil



berkata: 'Terima kasih baginda. Saya juga bersyukur



baginda telah memenjarakan saya waktu itu. Karena jika



tidak, mungkin sekarang ini, sayalah yang menjadi korban



dipersembahkan kepada dewa oleh orang-orang primitif.'





Cerita di atas mengajarkan suatu nilai yang sangat mendasar,



yaitu FAN SHI GAN JI apa pun yang terjadi, selalu bersyukur,



saat kita dalam kondisi maju dan sukses, kita patut bersyukur,



saat musibah datang pun kita tetap bersyukur

0 komentar:

Posting Komentar