sorot matamu tajam seperti anak panah yng kau lesatkan tanpa ragu..
qu hnya memandangi dari kejauhan, dan qu ingn anak panah tu mengenai hatiqu yang pernah luka krna kesalahan" yang tak pernah terfikirkan..
mata tu mengingatkan ku pada sang punjangga yaitu qmu yng menulis sajakny tnpa pena, tanpa kertas, tanpa suara dn ia hnya menulis sajaknya dgn senyuman yang menyimpan makna.. yang membuat bisu semua bibir orang" yang mengerti akn keindahan...
dan ketika qu dengar suara dari bibirmu lgy semua menyntuh perasaanqu utk kembali meniti jalan yang mana jiwaqu telah diarungi hingga aqu tak punya alasan utk membalikkan badan dan berlari dgn smw perasaan ni..
perasaan ni membuatqu menggapai langit yang tak mungkin qu gapai semua dengan sendiri.. hingga qu disudutkan dititik kecil yang mna disitu digambarkan smw makna dari smw jalan ni.. titik itu adalah cinta..
cinta.. satu kata yang jadi indah bila dijalaniny bersama orang yang qta sayang..
cintai cinta disaat kamu butuh seseorang yang selalu mencintaimu..
"sesungguhnya seorang pakar kimia yang mampu menyaring dari struktur hatinya perasaan kasih sayang, penghormatan, kelelahan, kesebarab, penyesalan, keterkejutan, dan pemberian maaf, kemudian memadukan struktur-struktur tersebut dalam satu bentuk, maka ia akan mampu menciptakan sebuah nuklir, yang bernama cinta." -Khalil Gibran-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar